Unila Perkuat Persiapan Operasional RSPTN

Dewi Ameliana

11/28/20252 min read

Sumber Gambar: www.unila.ac.id

rakanila.com (28/11/2025) - Universitas Lampung (Unila) kembali menyelenggarakan rapat koordinasi strategis guna memantapkan kesiapan operasional Rumah Sakit Pendidikan Tingkat Nasional (RSPTN) Unila. Rapat tersebut dilaksanakan pada Jumat pagi, 28 November 2025, bertempat di Gedung 6 RSPTN Unila, dan dihadiri oleh Rektor Unila, jajaran pimpinan universitas, perwakilan Project Management Unit (PMU), tim konsultan, serta pihak-pihak terkait lainnya.

Dilansir dari www.unila.ac.id, pembahasan dalam rapat ini diarahkan pada kesiapan pengadaan alat kesehatan, perencanaan perekrutan sumber daya manusia, serta perumusan mekanisme awal operasional RSPTN dalam upaya menuju penetapan sebagai Rumah Sakit Pendidikan Utama.

Dalam sambutannya, Rektor Unila Prof. Dr. Ir. Lusmeilia Afriani, D.E.A., IPM., ASEAN Eng., menyampaikan apresiasi atas kehadiran seluruh peserta rapat serta dedikasi berbagai tim yang telah berkontribusi dalam proses pembangunan RSPTN. Ia menegaskan bahwa koordinasi menjadi hal yang sangat krusial mengingat Unila telah memasuki fase penting, di mana tahap persiapan dan implementasi harus berjalan secara bersamaan guna memastikan RSPTN dapat beroperasi sesuai dengan standar rumah sakit pendidikan utama.

“Koordinasi ini sangat penting. Kita memasuki tahap krusial, di mana persiapan dan pelaksanaan harus berjalan paralel untuk memastikan RSPTN siap beroperasi sesuai standar rumah sakit pendidikan utama,” ungkapnya.

Selain itu, Unila menargetkan pembukaan lima program studi spesialis pada tahun mendatang sebagai upaya memperkuat kapasitas pendidikan kedokteran sekaligus meningkatkan layanan kesehatan di rumah sakit tersebut.

Rektor Unila menekankan pentingnya ketepatan dalam menentukan direktur rumah sakit. Menurutnya, proses pemilihan tidak boleh dilakukan secara sembarangan, mengingat direktur harus memiliki kompetensi manajerial yang mumpuni, pemahaman yang baik terhadap sistem pembiayaan rumah sakit, serta kemampuan memastikan seluruh mekanisme berjalan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Prof. Dr. Ir. Lusmeilia Afriani juga berharap seluruh tahapan, mulai dari pengadaan hingga penyusunan sistem operasional, dapat terlaksana dengan baik. Ia menegaskan bahwa RSPTN Unila diharapkan hadir sebagai rumah sakit pendidikan yang berkualitas, memberikan manfaat nyata bagi masyarakat, serta menjadi kebanggaan Unila.

Selain itu, ia mengingatkan pentingnya penyusunan standar operasional prosedur (SOP) rekrutmen, SOP pelayanan, dan struktur manajemen secara komprehensif guna meminimalkan kendala operasional pada tahap awal berjalannya rumah sakit.

Pada kesempatan yang sama, tim konsultan memaparkan bahwa pemenuhan kebutuhan tenaga kerja akan dilakukan secara bertahap. Proses rekrutmen tenaga medis dan keperawatan direncanakan berlangsung pada April hingga September 2026, dengan fokus awal pada 176 sumber daya manusia yang akan mengikuti pelatihan wajib sebelum rumah sakit mulai memberikan layanan kepada masyarakat.

Sementara itu, pengadaan alat kesehatan dijadwalkan berlangsung secara intensif dalam beberapa pekan ke depan. Seluruh tahapan pengadaan akan dilaksanakan sesuai regulasi serta rekomendasi dari pihak pengawas guna memastikan tidak terjadi penyimpangan terhadap ketentuan yang berlaku.

RSPTN Unila juga diperkirakan memerlukan dukungan anggaran yang signifikan pada tiga tahun awal masa operasional. Oleh karena itu, fakultas dan satuan kerja di lingkungan Universitas Lampung akan berperan aktif dalam memberikan dukungan alokasi sumber daya secara bertahap.

Penulis: Dewi Ameliana

Penyunting: Nadia Eksa Anisa Putri